Rabu, 28 Maret 2012

MENYONGSONG PENDIDIKAN BERBASIS IT


Menjadi suatu kebanggaan yang sangat lebih saat ini kita mendapat gelar Sarjana dengan status tamatan dari luar negeri. Bahkan kini saling berlomba-lomba masyrakat Indonesia yang hendak mengambil  pendidikan S1 ataupun S2nya di Malaysia. Bahkan kini banyak sekali lembaga yang memberikan bea siswa kuliah di Universitas terkemuka di Malaysia ataupun Singapura. Bahkan untuk Dosen atau Guru dengan status tamatan dari Malaysia atau Singapura lebih dihargai ketimbang Dosen atau Guru lulusan dari dalam Negeri.

Aneh dan ironi memang, ternyata di bidang pendidikan sendiripun kita sudah tidak lagi menghargai kuwalitas pendidikan dalam negeri, apalagi di bidang yang lain. Padahal kuwalitas pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan maju tidaknya suatu negara. Bagaimana negara kita akan maju, jikalau kita sendiri sudah mulai tidak menghargai kuwalitas pendidikan dalam negeri. Jikalau kepercayaan terhadap kuwalitas pendidikan dalam negeri sendiri sudah mulai pudar, bagaimana kita bisa mempercayai penemuan-penemuan ilmuwan dalam negeri kita, yang artinya juga bangsa ini tentunya akan semakin terpuruk.
Dimasa lalu, Indonesia sempat menjadi macan Asia sebagai negara yang sangat disegani di kawasan Asia banyak sekali mahasiswa asing yang belajar ke Indonesia. Hal ini ditunjang karena pengakuan negara-negara tetangga terhadap kuwalitas SDM para Ilmuwan Indonesia, bahkan ada yang menyatakan “sejak dahulu kala Bangsa Indonesia telah memiliki profesor-profesor ahli seperti Empu Gandring, Empu Tantular dan Empu-empu lainnya” ya pada zaman dahulu seorang guru yang dianggap pintar dan cerdas di sebut Empu.                                                                                                                               

Pengakuan negara asing terhadap Indonesia sebagai macan Asia dibuktikan dengan mampunya 
Indonesia memproduksi Pesawat Terbang lewat prestasi yang dibuat oleh PT. IPTN Bandung, dan prestasi-prestasi lainnya di bidang sains dan teknologi. Sayangnya massa-massa kebesaran itu kini telah berlalu dan kini Indonesia terus menerus terhanyut dalam keterpurukan. Bahkan di bidang pendidikan kini Indonesia justru malah kalah jauh dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura. Padahal sebelumnya mahasiswa-mahasiswa Malaysia banyak yang belajar ke Indonesia, tetapi kini prestasi itu telah terbalik. Banyak faktor memang yang menyebabkan Indonesia menjadi kian terpuruk dari massa kejayaannya. Salah satu faktor yang paling mempengaruhi adalah Stabilitas Politik yang terus menerus mangalami konflik dengan issu yang selalu berganti-ganti. Pertanyaannya sekarang, bisakah kita kembali menjadi Macan Asia seperti dulu ! ! ! ! .

Pendidikan Berbasis IT
Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu majunya suatu negara. Oleh karenaya setiap negara selalu mengupayakan agar sistem pendidikan di Negaranya bekuwalitas, maju dan berkembang. Salah satu sistem pendidikan yang kini banyak dilakukan oleh Negara-negara maju dan berkembang adalah sistem pendidikan dengan berbasi IT (Information Technology) atau dikenal dengan Teknologi Informasi. Dinegara-negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura sangat sulit sekali dijumpai bahkan tidak ada lagi sekolah-sekolah yang menggunakan kapur tulis, papan tulis sebagai media pembelajaran guru dan siswa.

Semua guru di Malaysia sudah diwajibkan menggunakan LCD  projektor ketika mengajar, materi pelajaran juga sudah mengacu ke sistem online, sehingga siswa dapat kembali mempelajarinya dirumah tanpa harus menyalin meteri pelajaran ke buku tulis. Materi pelajaran yang disajikan kepada para siswa juga dalam bentuk multimedia sehingga siswa dapat memahami lebih mudah dan jelas. Bahkan di Singapura sudah menerapkan sekolah tanpa buku sehingga siswa dapat mengakses semua materi pelajaran secara online di internet. Pertanyaannya sekarang adalah kapan Indonesia bisa seperti mereka?

Pendidikan berbasis IT lewat sistem online di internet menjadi alternatif yang paling mudah, simple dan cepat dalam mengembangkan dan meningkatakan kuwalitas pendidikan. Dengan penyajian meteri pembelajaran secara multimedia membuat siswa menjadi cepat paham dan jelas, materi yang disajikan secara online diinternet membuat siswa bisa lebih cepat menerima rangkaian materi yang akan diberikan sehingga wawasan dan rasa penasaran siswa akan ilmu pengetauhanpun kian bertambah dan cepat berkembang. Ditambah lagi internet adalah merupakan pusat berbagai informasi pengetauhan. Tanpa harus membeli buku siswa sudah dapat mengakses berbagai materi pelajaran yang dibutuhkan, hal ini tentunya lebih menghemat biaya.

Internet juga menyediakan berbagai macam jejaringan forum diskusi, sehingga antara sesama siswa yang domisilinya saling berjauhan  dapat saling berdiskusi dengan lues tanpa harus bertatap muka seperti fecebook tweetr dan lain sebagainya, sehingga pertukan informasi pengetauhan menjadi lebih cepat. Selain itu juga dengan internet dapat lebih mudah untuk memberikan bimbingan konseling kepada siswa yang banyak mengalami berbagai problem hidup yang sifatnya pribadi. Dengan bertatap muka langsung banyak siswa yang enggan terbuka untuk menceritakan kepada guru tentang masalah pribadi atau keluarga yang dihadapinya, sehingga hal ini tentunya mempengaruhi kegiatan belajarnya. Akan tetapi lewat interaksi diskusi di jejaringan internet membuat siswa menjadi lebih terbuka untuk menceritakan permasalahannya kepada guru bimbingan konselingnya, sehingga guru bimbingan konseling juga dapat memberikan arahan dan bimbingan kepada siswanya dengan gambalang dan jelas juga. 

Kesiapan Indonesia
Kesiapan Indonesia dalam menerapkan sistem pendidikan berbasis IT memang masih digerumuti dengan berbagai permasalahan. Infrastruktur jaringan IT yang belum merata keseluruh pelosok tanah air membuat daerah-daerah tertentu di kawasan Indonesia tidak dapat mengakses internet, sehingga memang masih sangat sulit untuk menerapkan sistem pendidikan berbasis IT ini secara merata. Akan tetapi untuk daerah-daerah kota sudah hampir seluruhnya terkafer dengan infrastruktur jaringan IT. Disisi lain kemampuan SDM para guru dalam menyajikan pendidikan dalam bentuk multi media dengan memanfaatkan teknologi IT juga masih sangat terbatas sekali. Karena juga masih banyak guru yang sama sekali belum bisa menggunakan komputer, karena merkea sudah keasyikan belajar dan mengajar dengan sistem manual. Hal ini tentunya juga masih harus memerlukan waktu untuk menerapkan pendidikan berbasis IT di Indonesia.

Pemerintah, khususnya Departeman Pendidikan Nasional nampaknya paham betul akan pentingnya pemanfaatan teknologi IT dalam meningkatakan kuwalitas pendidikan ditanah air, sehingga dengan sarana dan prasarana yang ada saat ini jajaran Departemen Pendidikan Nasional mencoba untuk mengoptimalkan menerapkan pendidikan berbasis IT. Artinya walaupun tidak secara keseluruhan namun untuk daerah ataupun sekolah-sekolah tertentu sudah diberlakukan pendidikan berbasis IT, terutama didaerah Pulaul Jawa. Namun terkadang kita juga heran mengapa harus didaerah pulau jawa yang selau di lebih dahulukan, mengapa juga tidak serentak diseluruh wilalayah Indonesia yang telah memiliki infrastruk yang memadai langsung di berlakukan sistem pendidikan berbasis IT. Sehingga tidak ada terkesan pembedaan antara daerah di pulau jawa dengan daerah yang diluar jawa, sehingga pendidikan berkuwalitas bisa tersebar tidak hanya di daerah Pulaau Jawa.

Melihat kondisi ini pemerintah seharusnya dapat bereaksi cepat dan tepat dalam mengatasi kendala infrastruktur IT yang belum merata. Jangan samapi kita jauh tertinggal dengan negara-negara tetangga yang telah lebih dahulu menerapkan pendidikan berbasis IT. Karena sudah jelas bahwa faktor yang paling mempengaruhi maju tidaknya suatu negara adalah pendidikan, dan ini telah terbukti, dimana bangsa kita masi tertinggal dengan negara tetangga Malaysia dan Singapura. Pemerintah justru malah fokus dengan masalah-masalah politik yang tidak juga kunjung usai. Banyak uang negara yang harus terbuang hanya untuk membiayai kegitan politik dari mulai pemilihan legislatif hingga pilkada. Kalau dihitung-hitung, dana yang digunakan untuk pemilu atau pilkada sudah cukup untuk melengkapi infrastruktur jaringan IT dan meningkatkan kuwalitas SDM guru dalam menerapkan pendidikan berbasis IT diseluruh wilayah Indonesia.    

Peran Pendidikan Moral dan Spiritual
Pendidikan Moral dan Spiritual menjadi sangat penting ketika semua informasi telah dapat diakses dengan mudah oleh para siswa. Hal ini adalah merupakan bekal awal bagi setiap siswa sebelum mereka menerima berbagai informasi atau hal-hal baru sehingga nantinya mereka tidak melakukan tindakan-tindakan yang menyimpang. Pendidikan berbasis IT sangat perlu disandingkan dengan moral dan spiritual, sebagai upaya meningkatkan kesadaran siswa bahwa IT dipergunakan untuk pembelajaran yang positif. Penggunaan yang negatif  justru memberikan dampak buruk bagi siswa sendiri. Oleh karena itu, pengawasan yang utama terhadap penggunaan IT adalah diri siswa dengan cara mengedepankan moral dan spiritual yang sudah mereka dapatkan dari  pembelajaran yang disampaikan guru ataupun orang tua.

Guru bisa saja memberikan perhatian penuh kepada siswa saat merka menggunakan IT di kelas. Tetapi untuk kelanjutannya hanya siswa yang bisa menjadi polisi atau pengawas bagi dirinya saat menggunakan teknologi. Saat ini berbagai perangkat teknologi sudah mudah dimiliki oleh para siswa, karena itu guru jangan ada yang belum melek teknologi dan diharapkan bisa memberikan pengawasan dan perhatian kepada siswa dalam menggunakan teknologi yang terus berkembang semakin canggih.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar